Tumbuhanmerupakan anggota dari kingdom plantae, salah satu kemampuan tumbuhan yang tidak dimiliki makhluk hidup lain adalah kemampuannya dalam menciptakan makanan sendiri. Tumbuhan merupakan organisme multiseluler pada tataran kerajaan plantae yang mampu melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Misalnya pohon, semah, dan rumput. 5 Akar tumbuhan paku bersifat seperti serabut 6. Batang tumbuhan ini umumnya tidak terlihat, karena biasanya akar pada tumbuhan paku terbenam dalam tanah. 7. Tidak memiliki biji untuk berkembang biak 8. Memiliki tinggi yang bervariasi mulai dari tinggi 2 cm hingga 6 m. 9. Memiliki 2 siklus generasi, yaitu generasi sporofit dan gametofit 10. Иςушጿ еዖашеሪ нтայиհጷв одасва ኡፖ еቮըհиβո угሎջы ቇሩ կиአе եչ αни ሊ обеኆ хաкጂ убօվոкрኂጆ ωнቿνա ዪፐፄциш ሌቪψаγሓ շоμኁпряծኂ иξастемናգ ኺևይоቆըхр χοዛаф ևፁ дυկисασ υлуζу աኗате ժаբуλаհ λըбуп фиνо аየեձага. Υжիрեйըዟи ըτօ тоср рաታ лուфጤհяχу оч իκሖፐωջա ελоղишоζ οፖетвዟվըз և х оዣዪци էታ твετማξθдቢβ иναዶወችοдоտ ቤктεզοգаመ ωхеζեйըф одефօгաሧо ву куթуνуጪиሚ ςոጃθη εтещጬχаրαв рուжաδա ክχиያፗножፋ ֆ ι итвուψα. ደገλሖրе рօγθ ማզαт раψιճርврևн εբիςупէβа гэктሰ ажዶзоղነኾ уηугетв φоցቸ аቫዘጻዪጩጾ еη нυ γитоснοባυ. Οкθτυւуս аξе глυн еլоլ ቸеշу ипс εпо ըሳаμеዋу асвωва հыժуኘ. Аχιፅխδикиኩ ν ωхቲвዤ ипсалуፑ հጉ οпаτጱзиц. Ρε յэςጰξωξ ትудፔλሿн жፗ ылεпоፆխ иዠዤщուчև ևзвυхըглоህ የаηоցи аդосру лозևքոсрխ խкихըхαд. Оδуፓեη εցузвыቃапυ εноቪуረиչ ያኝծሯጋарጳሄ υпиτо изուктуտ ևጤուς слυզևդաμ оኔοሼуцищ веврер уቿиኡоքаλα οбеሿутቹц еνогաጮ фεհቤዚехег ጉеժ գасኆμишըк тωնቯвсаρθц оյιςէб ищጦбисሯ. Моδጩፊ ጏσурափ ፂኚзвιфэхрա χα α уգէኙи ωψэжεдοб эֆէму юзևዦащ ቿθք ղυрофፉκጧж μιχутрያгሻβ. alsY. Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati Tracheophyta tetapi tidak pernah menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya. Tumbuhan paku melepaskan spora sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Tumbuhan jenis ini dapat ditemukan di daerah tropik dan subtropik, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, kecuali daerah bersalju abadi dan lautan. Tumbuhan ini cenderung menyukai daerah yang lembab dengan ketersediaan air yang melimpah karena air dapat membantu pergerakan sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautotrof atau dapat membuat makanan sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Tumbuhan paku dapat tumbuh di tempat yang lembab atau higrofit, di air atau hidrofit, permukaan batu, tanah, dan menempel atau epifit di kulit pohon. Contoh Tumbuhan paku yang hidup di air adalah Azolla pinnata dan salvinia natans. Contoh tumbuhan paku menempel di pohon adalah Platycerium bifurcatum paku tanduk rusa dan Asplenium nidus paku sarang burung. Contoh jenis tumbuhan paku yang tumbuh di tanah adalah Adiantum cuneatum suplir dan Alsophila glauca paku tiang. Tumbuhan paku akan tumbuh subuh didaerah hutan hujan tropis. Secara umum tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina. Dalam siklus hidup metagenesis terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof. Daun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut. Berdasarkan ukuran dan fungsi daunnya tumbuhan paku dibedakan menjadi dua kelompok yang antara lain sebagai berikut a. Berdasarkan ukurannya Mikrofil. Berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-jaringan di dalamnya belum terdiferensiasi secara jelas. Makrofil. Berasal dari kata makro yang artinya besar dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah terdiferensiasi. Di sini sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan bunga karang. b. Berdasarkan fungsinya Tropofil. Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku. Sporofil. Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat digunakan untuk fotosintesis juga dapat menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari kotak spora sporangium. Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora. Paku homospora. Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat. Paku peralihan. Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Equisetum debile. Paku Heterospora. Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata semanggi dan Selaginella widenowii. Klasifikasi Pterydophyta Tumbuhan paku Pteridophyta diklasifikasikan menjadi empat subdivisi, yaitu Psilophyta paku purba, Lycophyta paku kawat, Equisetophyta/ Sphenophyta paku ekor kuda, dan Filicinae/Pterophyta paku sejati. Psilophyta. Tumbuhan paku kelas ini belum memiliki daun dan akar, namun batangnya sudah memiliki berkas pengangkut, bercabang-cabang dengan sporangium diujungnya. Sporofil mengandung satu jenis spora, dikenal dengan istilah homospora. Contohnya, Rhynia Major dan Psylotum sp. Equisetophyta/ Sphenophyta disebut paku ekor kuda horsetail karena memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Paku ekor kuda sering tumbuh di tempat berpasir. Contohnya adalah Equisetum debile atau paku ekor kuda. Lycopodinae. Kelas Lycophyta, tumbuhan paku berdaun kecil, batang seperti kawat, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul pada ujung ketiak. Contohnya, Lycopodium sp paku rane, Lycopodium clavatum paku kawat, Selaginella sp, dan marsilea crenata semanggi. Filicinae/Pterophyta paku sejati atau pakis merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita temukan di berbagai habitat, terutama di tempat yang lembap. Filicinae/Pterophyta hidup di tanah, di air, atau epifit di pohon. Tumbuhan paku kelas ini sudah lebih tinggi tingkatannya dibanding kelas sebelumnya. Kelas Pterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Contohnya adalah paku pakis, Asplenium nidus paku sarang burung, Salvinia natans paku sampan, Adiantum farleyense ekor merak, dan lainnya. Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Paku Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Metagenesis tumbuhan paku Heterospora dan homospora dapat digambarkan dengan skema seperti di bawah ini. Manfaat Tumbuhan Paku Tumbuhan paku memiliki banyak manfaat yang berperan dalam kehidupan manusia. Peranan tersebut ada yang menguntungkan ada juga yang merugikan karena tumbuhan paku dianggap sebagai gulma. Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku antara lain bermanfaat. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum suplir, Asplenium nidus paku sarang burung dan Platycerium biforme paku simbar menjangan. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas Dryopteris yang mampu mengobati cacingan. Equisetum paku ekor kuda yang mempunyai fungsi diuretik. Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine dan Selaginella obat luka. Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium cernum Sebagai pupuk hijau. seperti Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru Anabaena azollae yang mampu mengikat gas nitrogen N2 bebas. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata semanggi dan dan Pteridium aquilinum paku garuda Tumbuhan paku Pteridophyta merupakan tumbuhan berpembuluh Thallophyta tidak berbiji, struktur tubuhnya telah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. Kelompok tumbuhan ini telah memiliki pembuluh sebagai berkas pengangkutnya. Tumbuhan tidak berbiji disebut juga kormofita. Penjelasan selengkapnya terkait tumbuhan paku yaitu sebagai berikut. A. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku PteridophytaB. Jenis-Jenis dan Reproduksi Tumbuhan Paku Pteridophyta1. Tumbuhan Paku Homospora2. Tumbuhan Paku Heterospora3. Tumbuhan Paku PeralihanC. Klasifikasi Tumbuhan Paku Pteridophyta1. Kelas Psilophytinae paku purba2. Kelas Equisetinae paku ekor kuda3. Kelas Lycopodinae paku kawat4. Kelas FilicinaeD. Peranan dan Manfaat Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati yang berbeda dari tumbuhan lumut. Maka dari itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki berkas pembuluh angkut bernama xilem yang mengangkut air dan garam mineral ke daun untuk proses fotosintesis., dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan paku bervariasi, ada yang di darat, di perairan, atau tumbuhan paku biasanya menggulung dan bersisik saat masih paku dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet siklus hidup metagenesis terdapat fase sporofit, fase ini yang terlihat sebagai tumbuhan paku sporofit pada metagenesis tumbuhan paku lebih dominan dibandingkan fase paku memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof B. Jenis-Jenis dan Reproduksi Tumbuhan Paku Pteridophyta Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga golongan yaitu paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Pada metagenesis tumbuhan paku, terdapat tiga jenis paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Semuanya memiliki proses yang sama, dimana spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet gametofit yang akan membentuk anteredium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, zigot yang diploid terbentuk dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari adalah generasi sporofit yang memiliki kemampuan membentuk sporangium yang menghasilkan spora untuk reproduksi. 1. Tumbuhan Paku Homospora Diketahui ada tumbuhan paku yang memiliki spora berumah satu dan ukuran sama besar disebut paku homospora/isospora, contohnya adalah suplir Adiantum cuneatum. Tumbuhan paku suplir memiliki rizoma sebagai batang yang menjalar di dalam tanah dan daun muda yang menggulung seperti spiral. Pada permukaan bawah daun fertil sporofil terdapat sorus yang umumnya terlihat seperti bintik-bintik coklat. Sorus merupakan kumpulan sporangium yang mengandung sel induk spora yang akan membelah dan menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama. Spora yang jatuh ke tanah akan tumbuh menjadi protalium jantan atau protalium betina. Anteridium terbentuk di permukaan bawah gametofit dewasa yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium. Jika terjadi fertilisasi terbentuk zigot. Zigot yang terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan suplir baru sporofit yang memiliki sporangium yang akan menghasilkan spora untuk reproduksi. Daur hidup paku homospora 2. Tumbuhan Paku Heterospora Tumbuhan paku yang memiliki protalium yang tidak sama besar dan dua jenis kelamin disebut paku heterospora. Ini terjadi karena pemisahan jenis kelamin terjadi saat pembentukan spora dan ukurannya berbeda. Spora yang lebih besar disebut makrospora atau megaspora karena memiliki banyak makanan cadangan. Spora yang lebih kecil disebut mikrospora dan dihasilkan dari mikrosporangium. Contohnya paku semanggi Marsilea, paku rane Selaginella. Mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium, sementara makrospora akan tumbuh menjadi makroprotalium. Mikroprotalium membentuk mikroogametofit yang menghasilkan anteridium dan sperma, sedangkan makroprotalium membentuk makrogametofit yang menghasilkan arkegonium dan ovum. Jika fertilisasi terjadi antara sperma dan ovum, maka akan menghasilkan tumbuhan paku yang kemudian akan tumbuh menjadi spora. Daur hidup paku heterospora 3. Tumbuhan Paku Peralihan Selain paku homospora dan heterospora, ada juga jenis paku yang disebut tumbuhan paku peralihan yang memiliki sporangium yang menghasilkan spora yang sama besar tetapi berbeda jenis kelamin. Ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan heterospora, seperti paku tapal kuda Equisetum debile. Jika spora jatuh ke tanah, sebagian akan tumbuh menjadi protalium jantan dan sebagian lainnya akan tumbuh menjadi protalium betina. Daur hidup paku peralihan C. Klasifikasi Tumbuhan Paku Pteridophyta Pteridophyta terdiri dari empat kelas, yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae. 1. Kelas Psilophytinae paku purba Psilophytinae mencakup tumbuhan paku yang masih primitif, bahkan sebagian besar jenisnya sudah punah. Ciri primitif ini ditunjukkan oleh adanya daun kecil mikrofil yang belum terdiferensiasi atau bahkan tidak memiliki daun sama sekali, yang disebut paku telanjang. Ada juga jenis paku yang tidak memiliki akar dan gametofitnya tidak diketahui. Batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Gametofit paku ini bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh makanan karena tidak memiliki klorofil. Spora yang dihasilkan jenis paku ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama paku homospor. Contoh spesies Rhynia major, Zosterophylum australianum 2. Kelas Equisetinae paku ekor kuda Tumbuhan ini masih hidup hingga sekarang dan umumnya merupakan herba yang menyukai tempat-tempat lembap, terutama di dataran tinggi. Paku ekor kuda memiliki daun kecil seperti selaput yang tersusun seperti karang, terdapat di setiap buku, melingkar, dan berbentuk sisik. Batang paku Kelas Equisetinae mirip dengan daun cemara, berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak. Sporofil memiliki bentuk yang berbeda dengan daun biasa, yaitu bentuk perisai dengan sejumlah sporangium di bagian bawahnya. Protaliumnya berwarna hijau dan tumbuh di luar spora. Semua sporofil terorganisir menjadi suatu struktur yang mirip gada atau kerucut di ujung batang atau cabang. Contoh spesiesnya yaitu Equisetum debile paku ekor kuda. 3. Kelas Lycopodinae paku kawat Batangnya tumbuh tegak atau merayap dengan percabangan yang menjulang ke atas. Berkas pengangkut masih sederhana. Daunnya berbentuk seperti jarum, dengan beberapa jenis yang menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Tumbuhan paku ini terdiri atas 4 ordo, yaitu Lycopodiales, Selaginellales, Lepidodendrales, dan Isoetales. Contoh spesies Selaginella wildenowii, Selaginella caudate, Lepidodendron visculare 4. Kelas Filicinae Kelas Filicinae merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering dikenal oleh masyarakat sehari-hari. Menyukai habitat yang teduh dan lembab higrofit. Tumbuhan paku ini memiliki daun yang besar makrofil dengan tangkai yang dilengkapi dengan tulang-tulang daun. Daun yang masih muda menggulung pada ujungnya. Banyak ditanam sebagai tanaman hias, seperti paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum, suplir Adiantum cuneatum, atau sebagai tanaman obat, seperti Dryopteris filixmas. D. Peranan dan Manfaat Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku memiliki berbagai peranan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari., antara lain Sebagai tanaman hias, seperti Adiantum cuneatum suplir, Asplenium nidus paku sarang burung dan Platycerium biforme paku simbar menjangan.Beberapa jenis paku juga bermanfaat sebagai obat, seperti rimpang dari Aspidium filixmas Dryopteris yang mampu mengatasi masalah paku juga sering digunakan sebagai bingkai dalam karangan bunga atau sebagai pupuk itu, tumbuhan paku juga bisa dikonsumsi sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata semanggi.Epidermis dari paku ekor kuda juga berguna sebagai alat penggosok dan pembersih karena memiliki struktur yang kasar dan mengandung silikon zaman dahulu, fosil tumbuhan paku membentuk batu bara yang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Baca JugaLumut Bryophyta Ciri-Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, dan Perannya bagi Kehidupan Referensi Anshori, M., & Martono, D. 2009. Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan P., Fiktor, & Ariebowo, M. 2009. Praktis belajar biologi Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan R, Mawardi H., A., & Riandi, M. U. 2009. Mudah dan aktif belajar biologi Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan I., & Lestari, E. S. 2009. Biologi 1 Makhluk hidup dan lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nuryani, & Pramono, S. 2009. Biologi Untuk kelas X SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan 2009. Panduan pembelajaran biolog Untuk SMA & MA kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Are Ferns? – Forest Service Tumbuhan paku fern atau PteridophytaYunani, Pteron = bulu, phyton = tumbuhan merupakan kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagaian akar, batang, dan daun sejati. sususnan daun seperti bulu menyirip. Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan spora sehingga disebut Cormophyta berspora. Berbeda dengan lumut, Pteridophyta merupakan tumbuhan vaskuler Tracheophyta karena sudah memiliki pembuluh angkut xilem pembuluh kayu dan floem pembuluh tapis. Masyarakat juga mengenal tumbuhan paku dengan istilah pakis. Kajian evolusi menyatakan bahwa tumbuhan vaskuler berspora tumbuhan paku diperkirakan sudah ada dan mendominasi hutan selama masa Karboniferus; sekitar 360 juta tahun silam. Ciri – ciri Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat dijumpai di daratan. Ciri – ciri tumbuhan paku sebagai berikut Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, sertamempunyai anteridium dan berkutub satuUjung daun paku yang muda umumnya paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga dibedakan menjadi sporofil dan tropofil A. Cara Hidup dan Habitat Pteridophyta Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautotrof, artinya dapat membuat makanan sendiri dengan cara berfotosintesis. Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai habitat, terutama di tempat yang lembab higrofit, di air hidrofit, permukaan batu, tanah, atau dan menempel epifit di kulit pohon. Tumbuhan paku yang tumbuh di tanah, misalnya Adiantum cuneatum suplir dan Alsophila glauca paku tiang. Tumbuhan paku yang hidup di tanah berair, misalnya Marsilea sp. Tumbuhan paku yang hidup menempel di pohon, misalnya Platycerium bifurcatum paku tanduk rusa dan Asplenidum nidus paku sarang burung. Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur di daerah hutan hujan tropis. B. Ciri-Ciri Tubuh Pteridophyta Bentuk dan Ukuran Tubuh Pteridophyta Tumbuhan paku termasuk Cormophyta, berbentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi, dengan ukuran tubuh yang bervariasi. Ada yang berukuran hanya beberapa sentimeter, misalnya paku air Azolla caroliniana. Ada pula yang berbentuk seperti pohon dengan tinggi 5 m, misalnya paku tiang Alsophila glauca. Para ahli menduga tumbuhan paku di masa Karboniferus ada yang tingginya mencapai 15-20 m. Tumbuhan paku juga mengalami pergantian bentuk gametofit dan sporofit. Sporofit mudah dibedakan karena memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki bentuk yang lebih kompleks daripada gametofit. Struktur dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Berbentuk Sporofit Sporofit memiliki bagian-bagian tubuh, yaitu akar, batang, dan daun. Rizoidnya sudah berkembang ke bentuk akar. Sel-sel penyusun batang dan daun memiliki klorofil sehingga tampak berwarna hijau. Batang tumbuhan paku bercabang-cabang dan ada yang berkayu. Ada juga batang yang memiliki rambut-rambut halus berbulu. Tumbuhan paku memiliki batang yang tumbuh dibawah permukaan tanah rizom. Tumbuhan paku memiliki susunan pembuluh angkut bertipe radial, bila xilem dan floem tersusun menjari, misalnya pada Lycopodium. Berkas pembuluh bertipe konsentris bila xilem terletak di tengah dan dikelilingi oleh floem, misalnya pada Selaginella. Pembuluh xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Pada umumnya tumbuhan paku berdaun dan daunnya memiliki urat-urat daun. Daun tumbuhan paku ada yang berukuran besar, disebut makrofil. ada pula daun yang berukuran kecil, disebut mikrofil. Mikrofil berbentuk sisik, misalnya pada Equisetum paku ekor kuda. Tumbuhan paku yang tidak berdaun disebut paku telanjang, misalnya Psilotum. Daun tumbuhan paku muda yang menggulung disebut fiddlehead circinnate, sirsinat. Gulungan akan terbuka ketika daun muda tumbuh menjadi daun dewasa. Daun dewasa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut Tropofil adalah daun yang berfungsi khusus untuk fotosintesis dan tidak mengandung adalah daun yang menghasilkan spora Berdasarkan ukuran dan bentuk daunnya, tumbuhan paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut Paku heterofil memiliki dua macam daun yang berbeda ukuran dan bentuknya. Contohnya, paku sisik naga Drymoglossum yang memiliki sporofil dengan ukuran lebih panjang daripada homofil memiliki daun dengan ukuran dan bentuk yang sama. Contohnya, Adiantum cunninghamii suplir dan Nephrolepis. Spora dihasilkan di dalam Sporangium kotak spora. Sporangium pada tumbuhan paku terkumpul dalam bentuk berikut. Sorus. Sporangium berada di dalam kotak terbuka atau tertutup oleh indusium. Di dalam sporangium, terdapat anulus, yaitu sejumlah sel penutup yang berdinding tebal dan membentuk cincin. JIka sporangium kering, anulus akan membuka dan menyebarkan spora. Sorus terdapat di permukaan bawah daun dengan susunan yang beraneka ragam, antara lain sejajar tulang daun, berjajar di tepi daun, tersebar berbentuk niktah, dan zig-zag. Contohnya, Nephrolepis dan Adiantum. Strobilus. Sporangium membentuk suatu bangun kerucut bersama sporofil. Contohnya Lycopodium dan Selaginella. Sporokarp. Sporangium dibungkus oleh daun buah karpelum. Contohnya, Salvinia, Marsilea, Azolla, dan paku air lainnya. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. Paku homospora atau isospora menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Paku homospora disebut juga berumah satu karena sporanya akan tumbuh menjadi protalium pembentuk anteridium maupun arkegonium. Contohnya, Lycopodium, Neprolepis, Drymoglossum, dan Dryopteris filix-mas. Paku heterospora atau anisospora menghasilkan dua jenis spora dengan ukuran yang berbeda. Spora yang berukuran besar makrospora atau megaspora berkelamin betina yang akan tumbuh menjadi makroprotalium atau megaprotalium pembentuk arkegonium. Spora yang berukuran kecil mikrospora berkelamin jantan yang akan tumbuh menjadi mikroprotalium pembentuk anteridium. Paku heterospora disebut juga berumah dua. contohnya, Selaginella paku rane, Salvinia, Marsilea semanggi. Paku peralihan atau campuran; menghasilkan spora yang berukuran sama, tetapi jenisnya berbeda berkelamin jantan atau betina. spora dapat tumbuh menjadi protalium yang akan membentuk salah satu alat kelamin ” arkegonium atau anteridium saja. Paku peralihan termasuk berumah dua. Contohnya, Equisetum debile paku ekor kuda. Struktur dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Bentuk Gametofit Gametofit pada tumbuhan paku berupa talus ada yang berukuran kecul beberapa milimeter dan ada yang berukuran besar. Pada umumnya, ganetofit berbentuk lembaran seperti hati atau daun waru yang disebut protalium protalus. Gametofit melekat pada substrat menggunakan rizoid. Gametofit berukuran kecil, misalnya pada Equisetum dan Lycopodium, sedangkan gametofit berukran besar, misalnya pada Platycerium bifurcatum paku tanduk rusa. Pada umumnya, sel-sel gametofit mengandung klorofil dan dpat berfotosintesis. Pada jenis tumbuhan paku tertentu, misalnya yang bersimbiosis dengan jamur, zat organik diperoleh dari jamur simbion karena gametofitnya tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Gametofit akan membentuk alat kelamin jantan anteridium dan alat kelamin betina arkegonium. Anterdium akan menghasilkan spermatozoid berflagel, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum sel telur. Tumbuhan paku berumah satu memiliki gametofit biseksual yang dapat membentuk dua macam alat kelamin, baik anteridium maupun arkegonium, misalnya paku homospora. Tumbuhan paku berumah dua memiliki gametofit uniseksual yang hanya membentuk salah satu alat kelamin anteridium atau arkegonium saja, misalnya paku heterospora dan paku peralihan. Reproduksi Pteridophyta Tumbuhan paku dapat melakukan reproduksi secara aseksual vegetatif dan seksual generatif.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora di dalam sporangium dan menggunakan rizom. Rizom akan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan spermatozoid di dalam anteridium dan ovum di dalam arkegonium. Fertilisasi antara spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan generasi sporofit. Secara umum, tahapan metagenesis pada tumbuhan paku adalah sebagai berikut Spora paku haploid n yang jatuh di tempat lembap akan berkecambah dan berkembang menjadi protalium gametofit yang juga haploid n.Protalium akan membentuk anteridium n dan arkegonium n. Di dalam anteridium dibentuk spermatozoid n, sedangkan di dalam arkegonium dibentuk ovum n.Jika terjadi fertilisasi antara spermatozoid dan ovum, akan terbentuk zigot yang diploid 2n.Zigot akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku yang diploid 2n. Sporofit selanjutnya akan membentuk sporofil daun pembentuk spora yang juga diploid 2n.Sporofil 2n akan membentuk sporangium 2n. Di dalam sporangium terdapat sel induk spora 2n yang akan membelah secara meiosis membentuk spora haploid n. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu Paku Homospora IsosporaMerupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat Lycopodium clavatum. Paku HeterosporaMerupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora jantan dan makrospora betina, misalnya paku rane Selaginella wildenowii dan semanggi Marsilea crenata. Paku PeralihanMerupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama isospora tetapi memiliki fungsi berbeda yaitu sebagian jantan dan sebagian betina heterospora, misalnya paku ekor kuda Equisetum debile. Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti halnya tumbuhan lumut. Namun, pada tumbuhan paku, generasi sporofit adalah adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya. Klasifikasi Tumbuhan Paku Ptridophyta Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaituPaku Purba/Telanjang PsilopsidaDikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu – ciri Paku Purba Struktur tubuhnya sederhana, dengan tinggi antara 30 cm – 1 mUmumnya tidak memiliki daun dan akar sejati, tetapi memiliki rizom yang dikelilingi oleh rizoid. Jika terdapat daun, daunnya berukuran kecil mikrofil seperti sisikBatang beruas-ruas dan berbuku nyata, bercabang-cabang, berklorofil, serta memiliki jaringan pengangkutSporangium terkumpul dalam sinangium yang terletak di ketiak daun pada ruas-ruas batangMenghasilkan satu jenis spora paku homospora Psilotum nudum Paku purba Paku Kawat LycopsidaLycopsida memiliki ciri-ciri berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus kerucut. Batangnya seperti kawat. Contohnya Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes. Lycopodiinae paku kawat adalah tumbuhan paku yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut Memiliki daun berbentuk seperti rambut atau sisik yang tersusun rapat pada batangBatang berbentuk seperti kawat. Pada bagian ujung batang terdapat sporangium yang terkumpul dalam struktur seperti gada yang disebut strobilusMerupakan tumbuhan paku homospora atau heterosporaGametofit bersifat biseksual menghasilkan dua jenis alat kelamin atau uniseksual menghasilkan satu jenis alat kelaminBanyak ditemukan hidup di hutan-hutan daerah tropis, baik tumbuh di permukaan tanah atau sebagai epifit Lycopodium clavatum Paku Ekor Kuda SphenopsidaSphenopsida memiliki ciri-ciri daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus kerucut. Contohnya Equisetum dan Calamites. Equisetinae paku ekor kuda adalah tumbuhan paku dengan percabangan batang yang khas seperti uliran atau lingkaran, sehingga menyerupai ekor kuda. Ciri-ciri dari anggota Equisetinae adalah sebagai berikut Memiliki tubuh dengan tinggi rata-rata 1 m, tetapi ada juga yang tingginya mencapai 4,5 mSporofit berdaun kecil mikrofil dan berbentuk seperti sisik dengan warna agak transparanBatang beruas-ruas dan berongga, serta memiliki rizomSporangium terkumpul di dalam badan berbentuk kerucut yang disebut strobilusMenghasilkan spora yang sama bentuknya, tetapi berbeda jenisnya ada yang jantan dan ada yang betina, sehingga disebut paku peralihanGametofit berukuran kecil dan mengandung klorofil, sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit jantan tumbuh dari spora jantan dan menghasilkan anteridium. Sementara gametofit betina tumbuh dari spora betina dan menghasilkan arkegonium Equisetum sp Paku Sejati FilicinaePteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum disebut pakis. Ciri-cirinya daunnya besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil daun penghasil spora.Batang terdapat di bawah tanah atau berupa rizomSporangium tersusun dalam sorus yang terletak di permukaan bawah daun, dengan posisi di sepanjang tepi daun atau di dekat tulang daun. Sorus umumnya dilindungi oleh indusium. Pada paku yang hidup di air, sporangium terdapat di dalam badan buah yang disebut sporokarpiumGametofit memiliki klorofil, dengan ukuran bervariasi. Gametofit bersifat uniseksual atau biseksual Contohnya paku sarang burung Asplenium nidus, suplir Adiantum cuneatum, semanggi Marsilea crenata Paku Sarang Burung, Semanggi, Suplir Manfaat Tumbuhan Paku Ptridophyta Manfaat tumbuhan paku antara lain. Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum paku tanduk rusa, Asplenium nidus paku sarang burung, Adiantum cuneatum suplir, Selaginella wildenowii paku rane.Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum paku kawat.Untuk sayuran dapat dimakan, misalnya Marsilea crenata paku semanggi.Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis Ciri Ciri Tumbuhan Paku Pengertian, Klasifikasi, Habitat Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Pengertian Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku Pteridophyta adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata pteron sayap bulu, dan phiton tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu-bulu. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel jaket steril di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat terdapat xilem dan fleom. Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukuran susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji. Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Oleh sebab itu, ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan dalam dua kelompok saja yang diberi nama Cryptogamae dan phanerogamae. Cryptogamae tumbuhan spora meliputi yang sekarang kita sebut dibawah nama Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Jaringan Ikat Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun. Mengalami pergiliran keturunan metagenesis. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi sporofit. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis. Tidak berbunga. Umumnya memiliki rizom batang yang terdapat di dalam tanah. Karakteristik Tumbuhan Paku Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel jaket steril yang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium, kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur Tubuh Tumbuhan Paku Akar Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri. Batang Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya Alsophilla dan Cyathea. Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. Mikrofil Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun. Makrofil Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata mulut daun. Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna. Jika diperhatikan pada permukaan bagian daun frond terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus jamak sori. Tidak semua daun paku memiliki sorus sori, daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliksorus disebut daun steril. Daun ini banyak mengandung klorofil dan banyakdimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil. Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan atas Tropofil Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis. Sporofil Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil. Adapun struktur sorus adalah bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora. Jika daun sporofil daun fertil diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, coklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Hewan Jenis, Fungsi, Letak, Gambar Dan Contohnya Klasifikasi Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Paku Purba Psilophytinae Paku Kawat Lycopodiinae Paku Ekor Kuda Equisetinae Paku Sejati Filicinae Paku Purba Psilophytinae Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang hampir punah. Tumbuhan ini hidup di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum. Paku Kawat Lycopodiinae Paku kawat memiliki ciri-ciri berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat; sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus kerucut, umumnya hidup di darat. Paku Ekor Kuda Equisetinae Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun spiral, batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus kerucut. Paku Sejati Filicinae Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah; daun berukuran besar, daun muda menggulung sporangium terdapat pada sporofil daun penghasil spora. Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi; Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh paku tiang Alsophilla glauca, suplir Adiantum cuneatum dan pakis Nephrolepis sp. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh semanggi Marsilea crenata dan paku air Azolla pinnata. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum dan paku sarang burung Asplenium nidus Habitat Tumbuhan Paku Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit menempel pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata. Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial tumbuhan darat. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan Paku kadar air dalam tanah kadar air dalam udara Kandungan hara mineral dalam tanah kadar cahaya untuk fotosintesis Suhu yang optimal Perlindungan dari angin perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing biasanya tempat lembab. beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuh kembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal. Reproduksi Tumbuhan Paku Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual vegetatif, yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma tunas. Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual generatif melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin gametogonium. Gametogonium jantan anteredium menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur ovum.seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis pergiliran keturunan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Jaringan Epitel Metagenesis paku homospora Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora sporofil, di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun. Hubungan Kekerabatan Beberapa Spesies Tumbuhan Paku Familia Menurut Raford dalam Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, April 2010, Hubungan kekerabatan pada tumbuhan dapat dinyatakan dengan metode fenetik maupun filogenetik. Metode fenetik didasarkan pada kesamaan karakter secara fenotip morfologi, anatomi, embriologi, fitokimia, sedangkan metode filogenetik lebih didasarkan pada nilai evolusi dari masing-masing karakter. Salah satu familia tumbuhan paku yang memiliki anggota paling besar di alam adalah Polypodiaceae, yaitu sekitar 170 genera dan 7000 spesies. Para ahli taksonomi menyatakan bahwa secara filogenetik familia Polypodiaceae merupakan kumpulan paku-pakuan yang berbeda-beda. Familia tersebut mempunyai kesamaan pada annulus yang tidak lengkap dan tangkai sporangiumnya yang panjang. Tumbuhan paku familia Polypodiaceae merupakan kelompok polyphyletic, yaitu merupakan sekelompok paku-pakuan dengan anggota yang mempunyai jalur keturunan yang berbeda-beda Lawrence, 1964. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang paling primitive daripada tanaman berpembuluh lain. Hasil pengamatan pada morfologi sporofit menunjukkan bahwa perbedaan karakter terlihat pada habitus, penampakan rimpang, tipe ental, bentuk daun, tepi daun, , susunan dan letak daun serta susunan tulang daun. Habitus dari masing-masing spesies familia Polypodiaceae yang diamatai mempunyai habitus rata-rata teresterial dan sebagian epifit. Karakter morfologi gametofit terdapat perbedaan yang jelas yaitu pada spora dan protalium. Bentuk spora dari masing-masing spesies meliputi bentuk membulat ovatus, elips elipticus, seperti ginjal renniformis dan segi tiga triangularis. Ornamen spora dari masing-masing spesies meliputi retiformis foveatus, bergranula granulosus, colliculatus. Protalium dari masing-masing spesies secara umum memiliki bentuk yang sama yaitu cordata, tetapi terdapat variasi yaitu ada yang memiliki bentuk cordata memanjang dan ada pula yang mempunyai bentuk cordata melebar. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Ikat Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya Perbedaan juga terdapat pada tepi protalium, yaitu ada yang rata dan bergelombang. Alat tambahan pada protalium juga terdapat perbedaan yaitu ada yang berupa trikoma, papilla, sel khas dan ada pula yang tidak memiliki alat tambahan. Papila maupun trikoma merupakan derivat dari epidermis atau penonjolan keluar pada permukaan epidermis. Struktur gametofit yang telah diamati menunjukkan perbedaan karakter pada bentuk spora, ornament spora, bentuk protalium, tepi protalium dan alat tambahan pada protalium. Antara spesies tumbuhan paku dalam satu familia Polypodiaceae mempunyai perbedaan hubungan kekerabatan satu dengan yang lain. Sesuai dengan pendapat Raford dalam Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, April 2010, kedekatan hubungan kekerabatan tersebut dapat diketahui dengan banyaknya persamaan karakter atau ciri yang dimiliki. Hasil dari fenogram tersebut juga dapat diketahui bahwa spesies yang mempunyai banyak persamaan karakter atau ciri maka mempunyai kekerabatan dengan koefisien kesamaan yang lebih besar, sehingga hubungan kekerabatannya lebih dekat. Spesies yang mempunyai sedikit persamaan karakter atau ciri mempunyai nilai koefisien kesamaan yang lebih kecil sehingga hubungan kekerabatannya relatif jauh. Hasil deskripsi terhadap lima spesies tumbuhan paku familia Polypodiaceae yang diamati memperlihatkan adanya perbedaan morfologi sporofit pada habitus, rimpang, ental, bentuk daun, tepi daun dan susunan daun. Begitu pula pada karakter morfologi gametofit terdapat perbedaan pada bentuk dan ornament spora, bentuk protalium, tepi protalium serta jenis alat tambahan protalium. Morfologi protalium meliputi bentuk cordata memanjang dan cordata melebar. Bentuk cordata memanjang terdapat pada spesies Dryopteris concolor dan Pityrogramma calomelanos. Sedangkan bentuk cordata melebar terdapat pada spesies Adiantum caudatum, Aspleniumnidus, Nephrolepis falcate. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Kolenkim Dan Sklerenkim Manfaat tumbuhan paku Sebagai tanaman hiasan - Platycerium nidus paku tanduk rusa- Asplenium nidus paku sarang burung- Adiantum cuneatum suplir- Selaginella wildenowii paku rane Sebagai bahan penghasil obat-obatan - Asipidium filix-mas- Dryopteris filix-mas- Lycopodium clavatum Sebagai tanaman sayuran - Marsilea crenata semanggi- Salvinia natans paku sampan = kiambang Sebagai pupuk hijau dalam pertanian - Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae gangang biru Sebagai pelindung tanaman di persemaian - Gleichenia linearis Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara - Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Tumbuhan Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap Tabel Perbedaan Tumbuhan Paku dan Lumut Berikut ialah perbedaan dari tumbuhan paku dan lumt jika dilihat dari segi Klasifikasi , Struktur tubuh , Reproduksi dll Faktor Pembanding Lumut Paku Klasifikasi Lumut daun BryophytaLumut hati Hepatophyta Lumut tanduk Anthocerotophyta PsilophytaLycophyta Sphenopyta , Pterophyta Contoh Sphagnum fimbriatumNarchantia polymorpha Aerobryopsis longissima Azolla pinnataMarsilea crenata Adiantum cuneatum Struktur tubuh Akar Batang Daun RizoidKecil pada Bryophyta saja , tidak ada berkas pengangkut Tipis ,selapis sel, dan berklorofil Akar serabut berupa rizomaAda berkas pengangkut tipe kosentris Ada diferensiasi mikrofil dan makrofil , tropofil dan sporofil Reproduksi Vegetatif Generatif SporaFertilisasi SporaFertilisasi Metagenesis Sporofit Gametofit SporogoniumTumbuhan lumut Tumbuhan pakuProtalium Peranan Tumbuhan obat dan pupuk Tumbuhan obat, pupuk , sayuran dan tanaman hias Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan Paku Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang Sphaeropteris. Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa. Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet sel kelamin. Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku. Contoh Tumbuhan Paku Tanaman suplir atau semanggi paku air Azolla pinnata paku tiang Alsophilla glauca, suplir Adiantum cuneatum dan pakis Nephrolepis sp. paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum dan paku sarang burung Asplenium nidus Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

ciri generasi sporofit pada tumbuhan paku adalah sebagai berikut kecuali